Read More

Musik klasik beethoven untuk bayi Download GRATIS

Perlu diketahui bahwa suara ibu dan musik klasik dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dan bayi, serta ...
Read More

Efek Samping Bed Rest untuk Kesehatan Ibu Hamil

Bed rest atau sering disebut sebagai Tirah Baring adalah kondisi yang mengharuskan seseorang untuk Beristirahat secara total.
Read More

Yang harus dihindari oleh ibu hamil – Agar Otak bayi cerdas

Kecerdasan anak dibentuk ketika ia masih berada didalam kandungan. Pada tahap ini, kehidupan bayi adalah sangat penting karena kecerdasan dan kepribadiannya sedang dibentuk.
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

11 Jul 2013

Makanan Untuk Ibu Menyusui Bayi

Tips Makanan Untuk Ibu Menyusui Bayi. Banyak diantara bunda yang bingung harus makan apa selama periode menyusui buah hatinya, apalagi jika ini adalah buah hati yang pertama. Sering timbul didalam benak para Bunda, sebenarnya Makanan Apa saja sih yang sebaiknya dikonsumsi agar ASI melimpah? atau Makanan Apa saja yang pantang untuk dimakan?
Inilah pertanyaan yang kerap dilontarkan oleh para ibu baru ini. Nah, kali ini mari kita menyimak berbagai informasi penting seputar makanan ibu yang menyusui…

 

Pola Makan Yang Seimbang

Banyak para Bunda yang merasa tidak terlalu penting untuk menjaga pola makannya selama menyusui. Sebagian daripara Bunda mengatakan, “Ah, walaupun saya makan tidak teratur, ASI saya tetap keluar kok…!”
Memang inilah hebatnya ASI… walaupun sang ibu pola makannya tidak teratur, ASI tetap bisa menjadi asupan yang bernutrisi lengkap untuk bayi.
Namun demikian, jika Anda seorang ibu yang menyusui dan makanan yang Anda konsumsi mengandung kalori yang kurang, atau mungkin Anda hanya mengkonsumsi jenis makanan tertentu saja karena tidak menyukai jenis makanan lainnya misalnya, maka pola seperti ini juga dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang Anda keluarkan.
Banyak di temui adalah ketidaksukaan sebagian bunda terhadap sayuran. Hal ini sebenarnya sangat tidak baik, karena bila Bunda tidak suka mengkonsumsi sayuran akan mempengaruhi kualitas ASI yang dikeluarkan untuk si kecil.
Tidak hanya itu saja, jika pola makan Bunda tidak seimbang, maka tubuh Bunda yang akan menderita, karena tubuh telah bekerja keras memproduksi ASI, serta melakukan berbagai macam aktifitas dalam rangka merawat bayi Anda.

Jangan Tergesa-gesa Menurunkan Berat Badan

Banyak diantara Bunda yang memiliki rasa kuatir dengan berat badannya pasca melahirkan, Namun demikian, Anda sebaiknya berhati-hati jika ingin menurunkan berat badan setelah kelahiran si kecil, terutama pada masa 2 bulan pertama setelah melahirkan.
Sebagian Bunda terlalu bersemangat menurunkan berat badannya untuk sampai kepada kondisi seperti sebelum kehamilan, namun yang terjadi justru turunnya stamina Bunda dan berkurangnya produksi ASI. Oleh sebab itu, Untuk jika Anda ingin menurunkan berat badan pasca melahirkan bayi Anda, sebaiknya Anda melakukannya secara bertahap (tidak drastis), dan mulailah setelah bayi Anda berusia paling tidak 2 bulan.
Bahkan, setiap kali Anda merasa lapar, segeralah makan – walaupun sekedar mengkonsumsi cemilan yang sehat. Ingat, tubuh Anda adalah ‘pabrik alami’ untuk memproduksi ASI. Rasa lapar merupakan indikator bahwa tubuh Anda memerlukan asupan dan ikutilah indikator itu dengan mengkonsumsi makanan selingan yang sehat dan seimbang.

Pola Makan Sehat untuk Ibu Menyusui

Lalu seperti apa sih pola makan yang sehat untuk ibu yang sedang menyusui?
Yang jelas, prinisp dasarnya adalah makanan yang bervariasi dan seimbang. Jika Anda mengkonsumsi berbagai macam karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah yang cukup, maka tubuh Anda akan berada dalam kondisi fit. Anda pun akan merasa kenyang lebih lama.
Berikut beberapa jenis makanan dan tips seputar pola makan yang sehat untuk Anda:
  • Beras serta biji-bijian yang sejenisnya seperti gandum, jagung, oats, roti, dan lain-lain mengandung nutrisi serta serat yang baik bagi si kecil.
  • Buah dan sayuran segar juga harus hadir dalam menu makanan Anda. Bagus jika Anda selalu memiliki stok buah-buahan dan sayuran segar, sehingga bisa juga menjadi cemilan sehat ketika Anda merasa lapar. Buah dan sayur tidak harus mahal lho…!
  • Sayuran seperti bayam, kangkung dan katuk juga mengandung zat besi yang baik bagi Anda. Sampai-sampai katuk dicap sebagai ‘sayurannya ibu menyusui’… soalnya dalam setiap 100 g daun katuk, terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium lho.
  • Sebisa mungkin hindari makanan kemasan, karena bahan yang segar jauh lebih baik nutrisinya, serta dapat menjadi pasokan energi yang jauh lebih baik, sehingga Anda pun akan merasa kenyang lebih lama.
  • Makanlah jenis makanan yang bervariasi, agar bayi Anda juga memperoleh berbagai macam vitamin yang diperlukannya. Untuk menu hari ini, coba konsumsi apa yang tidak Anda konsumsi kemarin. Begitu seterusnya…
  • Jangan takut dengan kata ‘lemak’, karena banyak jenis lemak yang baik bagi kesehatan dan perlu Anda konsumsi. Contohnya, minyak zaitun, lemak yang terkandung dalam ikan salmon, alpukat, dan kacang.
  • Konsumsi susu rendah lemak, yoghurt, dan keju sangat baik bagi si kecil, karena mengandung kalsium, protein dan vitamin.
  • Batasi konsumsi lemak jenuh seperti yang terdapat pada daging berlemak, minyak kelapa, serta mentega. Bukannya sama sekali tidak boleh lho Bun, tapi dibatasi konsumsinya…
  • Berbagai zat kimia yang Anda konsumsi juga bisa Anda transfer kepada bayi Anda melalui ASI, oleh sebab itu berhati-hatilah dalam memilih makanan dan cemilan. Zat kimia yang sangat sering ditemui pada bahan makanan adalah pestisida. Pastikan Anda mencuci semua buah dan sayuran yang Anda beli, dan untuk lebih amannya, buah-buahan seperti apel, pir dan sejenisnya dikupas dulu kulitnya sebelum Anda makan. Jenis buah dan sayuran yang biasanya lebih aman dari pestisidadiantaranya: bawang, jagung manis, kol, kentang manis, jamur, nanas, alpukat, mangga, kiwi, semangka, dan anggur.
  • Konsumsilah ikan dan makanan laut lainnya, karena mengandung nutrisi yang baik untuk Anda dan si kecil, seperti DHA, EPA dan Omega-3. Namun demikian, jangan terlalu banyak memakan tuna atau sardin kalengan – lebih baik ikan segar.
  • Jangan abaikan konsumsi air putih. Minumlah air putih yang cukup. Berapa liter per hari? Yang penting, minumlah setiap kali Anda merasa haus. Jika urin Anda bening atau berwarna sedikit kuning, maka ini pertanda Anda meminum cukup air putih.

Makanan Apa yang Harus Dikurangi atau Dihindari Ketika Menyusui?

Sebagian ibu menghindari makanan yang terlalu pedas dan berbumbu ketika menyusui, dengan alasan kasihan kalau nanti bayinya sakit perut. Benarkah?
Sebenarnya, banyak juga ibu menyusui yang tetap memakan makanan seperti gulai, kari dan makanan pedas lainnya dan bayinya dapat menerima dengan baik dan tanpa keluhan. Bahkan sebagian ahli menyatakan bahwa bayi sebenarnya menyukai berbagai ‘rasa’ yang terdapat dalam ASI.
Mereka mengatakan bahwa dengan Anda terus mengkonsumsi makanan favorit Anda ketika menyusui, ‘rasa’ tersebut akan dirasakan juga oleh buah hati Anda ketika menyusui, dan ini akan membantunya untuk memiliki selera makan yang bervariasi. Dengan demikian, ketika si kecil mulai menerima MPASI, ia akan mudah menerima berbagai macam makanan yang Anda sodorkan kepadanya…
Namun demikian, jika si kecil terlihat rewel dan perutnya kembung setelah Anda memakan jenis makanan tertentu, dan ini berlangsung terus, maka sebaiknya Anda menghentikan makanan tersebut dan melihat apakah terjadi perbaikan dalam kondisi si kecil. Terkadang ada juga bayi yang alergi terhadap makanan yang Anda makan, tapi ini sangat jarang terjadi.
Nah, berikut ini adalah daftar beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa menjadi penyebab rewelnya bayi Anda. Untuk memastikannya, coba Anda hentikan konsumsinya dan lihat apakah ada perbaikan pada kondisi si kecil…

Kopi, Teh dan Soda

Kafein yang Anda konsumsi dapat diteruskan kepada bayi Anda melalui ASI, sedangkan bayi Anda tidak dapat mengeluarkannya dari tubuhnya dengan cepat sebagaimana layaknya orang dewasa. Jika Anda masih ingin meminum kopi, teh, atau soda, sebaiknya pilih waktu dimana Anda tidak akan menyusuinya untuk beberapa waktu

Jeruk dan Lemon

Jika mengkonsumsi jeruk dan lemon bisa menyebabkan bayi Anda rewel, coba ganti asupan Vitamin C dengan buah lain seperti mangga atau pepaya.

Brokoli

Sebagian bayi juga mengalami perut kembung jika sang ibu memakan brokoli, apalagi dalam jumlah banyak. Jika ini juga terjadi pada bayi Anda, coba kurangi konsumsi brokoli sebelum serta merta menghentikannya, lalu lihat lagi perkembangannya.

Makanan yang Terlalu Pedas

Jika Anda menyukai makanan pedas, mungkin selama menyusui Anda perlu membatasinya, karena bisa menyebabkan perut si kecil ‘kepanasan’.

Bawang Putih

Sebagian bayi juga akan bereaksi jika Anda memakan terlalu banyak makanan yang dominan rasa bawang putihnya.

Daun Mint

Jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak teh dengan daun mint, mungkin produksi ASI Anda bisa berkurang. Ini disebabkan zat yang terkandung dalam daun mint.

Seledri

Sebagian ibu juga akan mengalami penurunan produksi ASI ketika mengkonsumsi terlalu banyak seledri.
Tidak semua makanan di atas bisa membuat bayi Anda rewel atau kembung perutnya jika Anda mengkonsumsinya. Jadi, kuncinya adalah memperhatikan apakah makanan tertentu bisa menyebabkan bayi Anda rewel atau tidak.
Selain itu, sebagian bayi yang alergi bisa saja tidak cocok dengan makanan umum yang dikonsumsi oleh ibunya, namun ini sangat jarang terjadi. Sebagai contoh kasus, ada bayi yang alergi terhadap susu, jagung, kedelai, dan sebagainya, sehingga ia akan bereaksi jika sang ibu mengkonsumsi makanan-makanan ini. Biasanya kasus alergi seperti ini ditemui jika dalam keluarga terdapat sejarah alergi yang sama…
Read More

Pengaruh Menggendong Bayi

Dampak positif dan negatif menggendong bayi. Banyak orang tua yang menolak untuk terus menerus menggendong bayinya dengan alasan agar si kecil tidak menjadi manja, Untuk kasus tertentu, pendapat ini memang dapat dibenarkan.
Namun ada masa-masa tertentu dimana menggendong si kecil justru akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangannya, khususnya pada saat bayi anda berusia 0-2 bulan.
Karena pada usia ini, Bunda seharusnya lebih banyak menggendong bayi. Sebab dengan sering menggendongnya, si kecil akan merasa nyaman, karena rasanya mirip dengan suasana di dalam rahim.
Anda bisa membayangkan… ketika bayi Anda berada dalam rahim Anda, ia berada dalam kondisi yang hangat seperti dipeluk, ia juga terbiasa mendengar detak jantung Anda. Nah, jika setelah si kecil lahir Anda lebih banyak meletakkannya di ranjangnya sendirian, ia akan sangat kehilangan suasana tersebut.
Di ranjang tidak ada detak jantung Anda… hening… makanya bayi usia 1 bulan sering rewel, salah satunya disebabkan oleh perubahan suasana ini.
Nah, jika Anda menggendongnya, maka ia dapat mendengar detak jantung Anda, sehingga suasananya mirip dengan kondisi ketika di dalam rahim…
Jadi, kesimpulannya… menggendong buah hati Anda hingga usianya beranjak 2 bulan merupakan satu hal yang positif dan harus sering Anda lakukan. Bahkan dengan demikian, Anda juga membentuk ikatan yang sangat kuat dengan si kecil, sehingga ia merasa nyaman dan aman, yang mana semua ini sangat baik bagi perkembangan fisik serta kecerdasannya.

Kapan Terlalu Banyak Menggendong Bayi Menjadi Tidak Baik?

Ketika si kecil beranjak besar, ia mulai bisa merayap dan merangkak, maka tentu terlalu banyak menggendongnya menjadi tidak baik. Kenapa? Karena akanmenghambat proses eksplorasinya, yang mana justru porses eksplorasi inilah yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Cara Menggendong Bayi yang Benar

Nah, walaupun pada rentang usia bayi 0-2 bulan sang ibu harus sering menggendong buah hatinya, kendala terbesar yang dihadapi kebanyakan ‘ibu baru’ adalah tehnik serta keberanian untuk melakukannya.
Memang perasaan takut ini sangat bisa dimaklumi, mengingat kondisi si kecil yang lemah tak berdaya namun demikian, karena pentingnya hal ini, berikut Anda bisa mempelajari beberapa poin mendasar untuk menggendong bayi hingga usia 2 bulan:
  1. Baringkan bayi Anda dalam posisi telentang.
  2. Bungkukkan tubuh Anda mendekati si kecil.
  3. Masukkan tangan kanan atau kiri Anda ke belakang kepala dan lehernya. Pada saat yang bersamaan, masukkan tangan satunya lagi ke bokong, memanjang hingga ke bagian punggung si kecil – diamlah beberapa saat dalam posisi seperti ini, sambil memperbaiki posisi tangan Anda hingga terasa nyaman.
  4. Pastikan kedua tangan Anda menyangga seluruh tubuh bayi, terutama bagian lehernya yang masih sangat lemah.
  5. Angkat bayi secara perlahan mendekati tubuh Anda.
  6. Letakkan kepala bayi pada lipatan siku tangan Anda, dengan tangan lainnya tetap menyangga bokong hingga punggungnya, dan kepala serta leher si kecil juga tetap tersangga dengan baik.
  7. Pastikan posisi kepala bayi lebih tinggi dari bokongnya.
  8. Dekap ia dengan lembut dan kasih sayang.
  9. Untuk meletakkan si kecil di ranjangnya, pastikan pegangan Anda kuat, dan posisikan tangan Anda pada seluruh bagian belakang bayi seperti ketika akan mengangkatnya. Condongkan tubuh Anda ke ranjangnya, dan letakkan si kecil secara perlahan. Biarkan kedua tangan Anda terhimpit oleh tubuhnya, dan jangan langsung mencabut tangan Anda… biarkan beberapa saat sehingga si kecil merasa nyaman, baru cabut kedua tangan Anda secara perlahan.
 http://www.klinikbunda.com/menggendong-bayi-pentingkah/
Read More

Perubahan Fisik dan Emosi Bagi Ibu Hamil

Perubahan Fisik dan Emosi Bagi Ibu Hamil. Kehamilan akan mengakibatkan perubahan fisik dan emosi ibu hamil. Perubahan ini akan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Biasanya setelah bayi lahir, perubahan-perubahan tersebut akan kembali ke keadaan semula secara perlahan. Perubahan Fisik dan Emosi ibu hamil tersebut, misalnya :



Perubahan Fisik
  • Minggu ke-12, bagian atas rahim berada pada posisi 3 jari di atas tulang symphysis.
  • Minggu ke-16, tinggi bagian atas rahim pada pertengahan jarak antara bagian pusat dan garis lengkung bawah perut (symphysis).
  • Minggu ke-20, tinggi bagian atas rahim sekitar 2 jari di bawah bagian pusat.
  • Minggu ke-24, posisi bagian atas rahim tepat di tepi atas bagian pusat.
  • Minggu ke-28, tinggi bagian atas rahim sekitar 3 jari di bagian atas pusat.
  • Minggu ke-32, tinggi bagian atas rahim sekitar 1 jari atau rahim pada pertengahan jarak antara pusat dan ujung tulang dada (tulang prosesus xyphoideus).
  • Minggu ke-36, tinggi bagian atas rahim sekitar satu jari di bawah ujung tulang dada.
  • Minggu ke-40, tinggi bagian atas rahim turun sekitar 3 jari di bawah ujung tulang dada.
Pada umumnya pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasakan nyeri di perut bagian bawah. Rasanya seperti ditusuk atau tertarik di satu atau dua sisi. Hal tersebut dikarenakan peregangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin besar. Nyeri biasanya hanya sebentar dan tidak menetap. Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.
2. Vagina (liang  senggama)
Selama kehamilan, volume sirkulasi darah ke vagina bertambah, selaput lender vagina menjadi keunguan/ violet yang disebut tanda Chadwick. Selaput lender vagina bertambah tebal, jaringan pengikat menjadi longgar, dan sel-sel otot polos mengalami pembesaran. Kondisi ini akan menyebabkan dinding vagina bertambah panjang. Akibatnya, pada wanita yang sudah mengalami persalinan sebelumnya, dinding vagina depan bagian bawah dan leher rahim akan menonjol keluar. Selama kehamilan akan terjadi peningkatan cairan. Yang terdiri dari cairan putih agak kental, sifatnya asam yang berfungsi untuk mengendalikan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada vagina.
3. Indung telur (Ovarium)
Selama kehamilan, proses pematagan telur (ovulasi) terhenti. Indung telur yang masih mengandung corpus luteum akan meneruskan fungsinya pada proses pertumbuhan kehamilan sampai terbentuknya plasenta.
4. Payudara.
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan kekuningan yang disebut colostrums. Puting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar serta bintik-bintik kecil akan timbul disekitar puting. Bintik-bintik itu adalah kelenjar kulit.
5. Cairan tubuh
Selama kehamilan, cairan tubuh ibu hamil bertambah sekitar 40%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen yang berefek retensi (menahan) air. Jika tidak timbul factor penyulit, kondisi seperti ini dianggap normal.
6. Volume darah
Volume darah meningkat. Jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran darah. Proses ini mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30%, sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.  Akibat meningkatnya aliran darah selama kehamilan bisa menyebabkan hidung dan gusi berdarah.
7. Sel darah merah
Penambahan sel darah merah sekitar 18 &. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, volume sel darah merah akan bertambah sekitar 30%. Penambahan ini tidak seimabng dengan kecepatan penambahan volume darah. Akibatnya akan terjadi hemodilusi (pengenceran darah) yang disertai anemia secara alami.
8. Sistem respirasi (pernapasan)
Karena kebutuhan oksigen bertambah sekitar 18%, ventilasi meningkat sekitar 40%, kapasitas pertukaran udara pada satu pernapasan normal naik dari 500 ml menjadi 700 ml, dan resional volume (sisa udara yang tertinggal waktu menghembuskan napas) menurun. Diafragma naik sekitar 4 cm dan tulang rusuk dada dengan sudut 68% naik menjadi 108 deajat. Pada kondisi ini lingkar rongga dada bertambah sekitar 6 cm sampai kehamilan cukup bulan karena terdesak oleh pembesaran rahim. Sehingga ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari pernapasan normalnya.
9. Sistem pencernaan dan system urinarius
  • Ginjal bertambah panjang dan berat, produksi air seni cukup banyak sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih sering untuk buang air kecil.
  • Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan, hal tersebut dikarenakan usus meregang dan ibu hamil akan merasa kembung. Hal tersebu bisa diatasi dengan tidak makan dalam jumlah besar sekaligus. Dengan demikian ibu hamil tidak akan merasa kembung dan tidak nyaman.
10. Pigmentasi
Selama kehamilan, kulit mengalami perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh hormon.Garis kecoklatan mulai dari pusar ke tulang pubis disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah, disebut kloasma atau topeng kehamilan, dapat menjadi petunjuk kurangnya asam folat. Sementara itu strecthmark terjadi karena peregangan kulit yang berlebih yang biasanya ada pada perut dan payudara. Akibat peregangan tersebut ibu hamil bisa merasakan gatal-gatal.
11. Metabolisme
Perubahan metabolisme selama kehamilan bertujuan untuk membentuk jaringan baru pada proses pertumbuhan rahim, payudara, plasenta, meningkatkan volume darah ibu hamil, pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.
12. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak yang kadang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan, seperti wajah atau perut. Namun, ibu hamil tidak perlu khawatir karena rambut yang tidak semestinya itu akan hilang setelah bayi lahir.
13. Perubahan berat badan atau perubahan tubuh selama kehamilan
Kenaikan berat badan selama kehamilan bervariasi tergantung dari kebudayaan dan pola makannya. Kenaikan badan yang normal antara 6,5-16,5 kg. bahkan ada yang lebih. Jika berat badan sebelumnya normal, kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 11-13 kg. Kenaikan berat badan selama hamil tidak dapat dijadikan sebagai parameter (ukuran) untuk menilai pertumbuhan janin. Kenaikan berat badan yang berlebih tidak dianjurkan, jika terjadi sebaiknya kurangi makanan yang mengadung karbohidrat. Jika berat badan tetap atau turun, dianjurkan untuk mengkonsumsi semua makanan, terutama yang mengandung protein dan zat besi. Ibu hamil harus mengkonsumsi makananyang mengandung nilai gizi yang tinggi dengan susunan makanan menu yang seimbang sehingga diharapkan akan mencapai kondisi berat badan yang normal. 

Perubahan Emosi 
Perubahan Emosi Ibu Hamil
Setiap wanita memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menjalankan proses kehamilannya. Jangankan individu yang berbeda, suasana emosional, fisik dan psikososial seseorang antara kehamilan pertama dan kedua pun kadang berbeda.
Beberapa wanita akan menyambut kehamilannya dengan gembira. Di lain pihak ada yang menyambutnya dengan kecemasan, ketakutan dan kesedihan. Dalam kondisi ini, kehamilan merupakan periode yang penuh dengan tekanan emosional bagi beberapa wanita.
  1. Perubahan emosi pada awal kehamilan atau trimester pertama.
Kebanyakan para wanita sangat mendambakan kehadiran sang buah hati. Jika wanita tersebut hamil, ia akan menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Apalagi apabila wanita tersebut baru pertama kali hamil, ia akan menunjukkan rasa kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan kepanikan. Bahkan adapula yang mengalami kecemasan yang berlebihan saat menjaga kehamilannya karena takut mengalami keguguran. Demikian pula dengan pasangannya akan mengalami perubahan emosi ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah. Ia akan merasa khawatir terhadap kondisi istri dan janin yang dikandungnya. Bahkan beberapa suami akan mengalami gejala yang sama seperti wanita hamil, seperti ngidam, lemas, dan sering sakit.
Salah satu upaya untuk mengatasi perubahan emosi atau perubahan psikologi tersebut adalah mengikuti kursus program orang tua di beberapa rumah sakit yang menyediakan fasilitas tersebut. Melalui program tersebut, pasangan suami istri akan dipandu mengenai proses perkembangan kehamilan, nutrisi ibu hamil, dan hidup sehat selama kehamilan.
2. Perubahan emosi ibu hamil pada kehamilan trimester kedua
Perubahan emosi atau perubahan psikologi pada trimester kedua biasanya timbul perasaan cemas dengan bertambah besarnya perut, payudara dan timbul bercak-bercak hitam, sehingga ibu hamil merasa khawatir akan penampilannya dan takut jika suaminya tidak mencintai lagi. Pada periode ini, dukungan suami kepada istri sangat dibutuhkan. Kursus program orang tua harus diikuti terus untuk mempersiapkan program ASI eksklusif, untuk mengatasi berbagai perubahan psikologi, wanita hamil pun dapat mengikuti senam hamil. Tapi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau bidan yang menangani kehamilan untuk mengetahui ada-tidaknya kontra-indikasi.
3. Perubahan emosi atau perubahan psikologi ibu pada kehamilan tri mester ketiga.
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan ingin segera melahirkan, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan muncul, bayangan-bayangan negative mulai menghantuinya seperti apakah ia bisa melahirkan normal, apakah bayi yang dikandungnya cacat, seperti apakah wajahnya, bagaimana cara mengejan bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya atau bayinya saat melahirkan ? dan sebagainya.
Untuk mengatasi perubahan psikologi pada ibu hamil atau perubahan emosi tersebut, berikan rasa aman pada istri dan dukunglah istri anda untuk melakukan berbagai kegiatan. Misalnya dengan latihan senam bersama-sama, menemaninya saat periksa kehamilan dan membantu dalam mempersiapkan segala kebutuhan istri dan bayi, sehingga istri memiliki rasa percaya diri dan mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya.
Disamping dukungan dari suami tersebut di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari seluruh keluarga. Sehingga ibu hamil bisa menjalani kehamilan yang sehat dan bisa mempersiapkan persalinannya dengan baik.

 http://www.luvmom-kids.com/perubahan-fisik-dan-emosi-ibu-hamil
Read More

Tips Kehamilan Trimester Pertama

Kehamilan Trimester Pertama. Mendapat kehamilan merupakan anugerah yang tak terkira dari Maha Kuasa. Gambaran buah hati yang lucu segera akan terwujud, serasa lengkap sebuah keluarga dengan kehadiran buah hati. Namun, bukan hanya bayangan kebahagiaan saja, menjalani kehamilan yang sehat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh para ibu hamil. Kehamilan membutuhkan kewaspadaan dan penjagaan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diperlukan kiat-kiat untuk menjaga agar kehamilan yang sedang dijalani tetap berlangsung sehat. Berikut tips-tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil pada saat kehamilan trimester pertama Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana caranya menjalani kehamilan yang sehat baik melalui buku, media kabar, televisi, internet, dll. Mulailah dan segera membiasakan diri mengenakan baju-baju yang longgar, meskipun perut belum kelihatan membesar. Pada trimester pertama, ibu hamil sering mengalami mual dan muntah yang salah satunya dapat menyebabkan dehidrasi, oleh karena itu perbanyaklah ibu hamil minum air putih atau jus buah di luar jadwal makan. Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna seperti nasi, jagung, kentang, ubi, dll Hindarkan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi atau berminyak seperti hidangan bersantan, gorengan atau daging berlemak. Hindari aneka macam bau-bauan yang menyengat atau tidak disukai, hal ini untuk menghindarkan ibu hamil dari rasa mual dan muntah. Biasakan menyikat gigi setelah ibu hamil makan atau setelah mengalami muntah. Untuk menghindarkan rasa mual dan pusing lainnya, usahakan secara perlahan-lahan ketika ibu hamil hendak bangun dari tidur atau berbaring, jangan dilakukan secara sekaligus dan spontan Ada baiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun sering, hal ini juga untuk menghindarkan ibu hamil mengalami mual dan muntah Sediakanlah selalu minuman dan makanan kecil yang mengandung kadar garam rendah di dekat kamar tidur, hal ini dilakukan agar stelah makan makanan tersebut, ibu hamil terhindar dari rasa mual dan muntah pada saat akan beraktivitas. Makanan kecil yang dapat disajikan antara lain seperti biskuit, roti gandum, atau buah-buahan. Bergabunglah atau carilah teman yang juga sedang mengalami kehamilan, atau bergabung di komunitas-komunitas ibu hamil seperti di Bidanku.com Community, agar dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman. Makanlah cemilan di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur. Minumlah susu hangat bila ibu hamil mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Bila ibu hamil mengalami sembelit, minumlah air putih minimal 12 gelas sehari. Jika ibu hamil merasa sakit di bagian bawah perut dan terlihat adanya flek darah, khususnya setelah kehamilan usia > 4 minggu, segera hubungi dokter.

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Powered by Blogger.

Definition List

Sample Text

Copyright © Tips Ibu Hamil dan Anak | Powered by Blogger